Rabu, 18 Januari 2012

penyejuk hati

“Sesungguhnya orang-orang yg menyatakan ” Tuhan kami adl Allah ” kemudian mereka istiqomah maka para malaikat akan turun kepada mereka ” Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dgn syurga yg telah dijanjikan Allah kepadamu”
Penjelasan Istiqomah menurut etimotogi bahasa adl sedang-sedang atau tengah-tengah. Menurut terminologi syara` adl menetapi jalan yg benar dgn menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya baik dhohir maupun bathin . Beberapa sahabat Nabi SAW pernah ditanya tentang istiqomah dan jawaban mereka berbeda-beda.
Abu Bakar Ash-Shidiq menyatakan istiqomah adl Anda tidak menyekutukan Allah SWT sama sekali. Umar bin Khattab menyatakan istiqomah adl engkau menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya dan tidak bersikap seperti musang.
Ustman bin Affan berpendapat istiqomah itu ya ikhlas. Sedangkan Ali bin Abi Thalib mengatakan istiqomah itu mengerjakan kewajiban-kewajiban. Sementara sebagian para `ulama berkesimpulan bahwa istiqomah itu terbagai kepada tiga hal yaitu ;
    Istiqomah dalam ucapan berarti menjaga lisan sesuai dgn ketentuan syahadat.
    Istiqomah dalam hati berupa kejujuran kemauan dalam kalbu.
Kejujuran dalam raga berupa menjalankan ibadah dan ketaata
Jika kamu melihat seorang hamba yang telah ditetapkan Allah untuk menjaga wirid, tapi lama sekali datangnya pertolongan Allah kepadanya, maka janganlah meremehkan. Karena sesungguhnya engkau tidak mengerti tanda-tanda orang yang diberi jalan makrifat dan orang-orang yang dicintai-Nya, maka seandainya tidak ada warid (karunia Allah) tentu tidak… ada wirid (istiqamah dalam menjalankan ibadah tertentu).
Istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah.
Dari hadits Rasul ini betapa luar biasanya kekuatan istiqomah, betapa tidak, Allah berikan kepada orang yang istiqomah 1000 karomah, satu karomah saja sudah dahsyat apalagi 1000 karomah. Kita sering mendengar kata keramat yaitu karomah, sesuatu yang diberikan kepada para wali Allah. Begitulah kekuatan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang istiqomah.
Mari kita perhatikan bagaimana orang-orang yang istiqomah itu, dalam berbagai kitab banyak diceritakan tentang orang-orang yang istiqomah, sebagaimana diceritakan dalam kitab ’Uqudullijain’ karangan : Muhammad Almu’tarif disana diceritakan :
Ada seorang wanita yang memiliki seorang suami yang munafik dan wanita itu setiap melakukan segala sesuatu  dari ucapan maupun perbuatannya selalu dengan mengucapkan bismillah maka suaminya berkata sungguh aku telah berbuat sesuatu yang memalukannya, lalu dia memberikan sesuatu kotak yang berharga (benda antik) dan dia berkata kepadanya untuk menjaganya, kemudian istri tersebut meletakkan dan menyimpan benda tersebut di suatu tempat dan menutupinya agar tidak ketahuan oleh orang lain, tetapi karena dasar suami munafiq dia melalaikan terhadap apa yang ia katakan (ingkar) sebagaimana tanda-tanda orang munafiq adalah ingkar apabila berjanji, dusta apabila ia berkata, khiyanat apabila diberi amanah. Lalu ia malah mengambil benda yang disimpan tadi oleh istrinya tanpa sepengetahuan istri dan membuangnya ke dalam sumur yang ada di rumahnya. Kemudian suami munafiq itu mencarinya kotak tersebut. Maka istrinya datang ke tempat benda tersebut seperti kebiasaan yang ia lakukan membaca bismillahirrahmanirrahim disini pertolongan Allah turun sebelum dia sampai tempat benda itu maka Allah perintahkan malaikat Jibril AS untuk turun dengan segera dan mengembalikan benda tadi ke tempat semula. Subhanallah dengan izin Allah benda itu sudah kembali ketika akan diambilnya, padahal benda itu telah masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tadi. Maka suami munafiq ini takjub dan terheran-heran. Dan akhirnya dari kejadian itu ia taubat dari kemunafikannya.
setalah kita memahami istiqomah dan mengerti kistemewaanya maka hendaklah kita lebih sabar dan tenang dalam beribadah , dan perbanyak bersyukur kepada allah, karena dengan bersyukur kita akan senantiasa tenang dalam menjalani hidup,
Ketika kita menerima pemberian Allah kita memuji-Nya, tetapi ini sama sekali belum mewakili kesyukuran kita. Pujian yang indah dan syahdu saja belum cukup, dia baru dikatakan bersyukur bila diwujudkan dalam bentuk amal shaleh yang diridhai Allah.

Abu Hazim Salamah bin Dinar berkata, "Perumpamaan orang yang memuji syukur kepada Allah hanya dengan lidah, namun belum bersyukur dengan ketaatannya, sama halnya dengan orang yang berpakaian hanya mampu menutup kepala dan kakinya, tetapi tidak cukup menutupi seluruh tubuhnya. Apakah pakaian demikian dapat melindungi dari cuaca panas atau dingin ?"

Syukur sejati terungkap dalam seluruh sikap dan perbuatan, dalam amal perbuatan dan kerja Nyata.
mudah mudahan allah menjadikan kita golongan yang senantiasa istiqomah dalam beribadah dan senantiasa bersyukur atas semua nikmat-NTA. amiiin
»»  BACA SELANJUTNYA...