Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, maka berkembang pula cara pergaulan para remaja zaman sekarang yang semakin bebas dan tak terkendali, akibatnya sering kita jumpai istilah penculikan gadis, kawin lari, aborsi, dan kawin sirri. Maka dari itu kita harus bisa menyaring dampak negatif dari kemajuan teknologi yang terus berkembang saat ini,
Dewasa ini kita sering mendengar istilah kawin lari, kawin sirri. Bagaimana hukumnya menurut pandangan islam ? mari kita uraikan .
Kawin lari artinya kawin di luar daerah atau kabur dari rumah terus menikah, ketika ada seorang gadis yang mempunyai pacar dan sudah sepakat untuk melangkah ke jenjang perkawinan, namun hubungan mereka tidak di setujui oleh orang tuanya, mungkin orang tuanya mau menjodohkan dengan orang lain atau tidak cocok dengan pilihan anaknya,akibat sikap orang tua tersebut, maka membuat pasangan itu kabur dari rumah dan melakukan kawin lari.
Bagaimana hukumnya perkawinan dengan cara tersebut ?
Apabilah perginya pasangan tersebut sudah mencapai jarak masafatul qosri/ jarak yang di perbolehkan untuk mengqosor sholat maka hukumnya sah dengan syarat menggunakan wali hakim. Dan apabila belum mencapai jarak masafatul qosri/jarak yang di perbolehkan untuk mengqosor sholat, maka harus izin wali,
Sekarang istilah kawin sirri sering dilakukan oleh pasangan laki-laki dan perempuan dengan alasan agar hubungan mereka menjadi hahal,kawin sirri artinya perkawinan yang di lakukan Cuma melalui kiyai atau penghulu dan tidak melalui KUA sehingga tidak di akui oleh departemen pemerintah.
Bagaiman hukumnya kawin sirri ?
Hukumnya kawin sirri tetap sah, dengan ketentuan dan syarat2 yang sudah berlaku menurut syari’at islam, walaupun tanpa jalur KUA.
Bagaimana kalau sesudah kawin sirri terus mereka melakukan akad nikah melalui KUA,?
Hukumnya tetap akad yang pertama yang sah, dan akad yang kedua(melalui KUA) tidak berpengaruh atau tidak merusak akad yang pertama (sirri) . karena sudah selesai menurut agama,.
Masalah hamil di luar nikah sering kita jumpai saat ini, karena akibat dari pergaulan bebas, dan untuk menutupinya maka pasangan itu biasanya langsung di kawinkan.
Sah kah pernikahan itu ?
Hukum pernikahannya tetap sah, dan anak yang di kandung jika lahir lebih dari enam bulan setelah akad pernikahan di tambah waktu yang cukup untuk bersetubuh maka nasab anak itu kepada laki-laki yang menikahinya..
Bagaiman jika si perempuan itu menggugurkan kandunganya ?
Kalau kandungannya itu sudah di masuki roh artinya sudah berumur 120 hari atau 4 bulan,maka menggugurkanya hukumnya haram karena sama saja dengan pembunuhan. dan jika kandungannya belum di masuki roh atau kurang dari 120 hari, maka hukumnya ada khilaf atau perbedaaan di antara ulama’. Tetapi menurut qoul yang muttajah atau pendapat yang kuat maka hukumnya haram,.,, tetapi menurut imam Romli hukumnya boleh.
rumah tangga sakinah mawaddah adalah dambaan setiap orang, semoga kita semua menjadi rumah tangga sakinah mawaddah wa rohamh amiiiin ............
Comments
Diskusi tawasul di www.nu.or.id
Tulisan tentang tawasul oleh
Tawasul dengan benda mati ada
Dapat dibaca di beberapa situs berikut:
- http://blog.its.ac.id/syafii/2008/08/21/tabarruk-mengambil-berkah-dari-b...
- http://www.everyoneweb.com/tabarruk/ bab 9 mengenai tawasul dan tabarruk
Beberapa pendapat tentang tawasul
Pertama: Pendapat Sekte Wahabisme
Kedua: Pendapat Ahlusunnah wal Jamaah (bahkan Islam secara keseluruhan).
Ketiga: Pendapat Ibnu Taimiyah al-Harrani
Ayat-Ayat al-Quran tentang Legalitas Tawassul / Istighotsah
Tawassul dengan Nama-Nama Agung Allah
Tawassul melalui Doa Rasul
Tawassul melalui Doa Saudara Mukmin
Tawassul melalui Kedudukan dan Keagungan Hamba Saleh
Polemik tawasul di forum NU
tawasul
Yang ada adalah tawasul kepada rukh...jasad yang mati itu. Tidak setiap rukh mampu diamanati sebagai "perantara".
kitab tentang tawasul
Tawasul kepada orang Mati
artike tawasul di suara merdeka
Nampaknya isinya merujuk ke buku "40 Masalah Agama" juga.
tawasul adalah jalan taqwa
tawasul sahabat
Bertanya
Berdoa dengan ber-Tawasul
Yang lahiriah contohnya : Kita minta tolong pada dokter untuk menyembuhkan sakit kita, dst.
Yang maknawiyah contohnya : Kita minta pada Tuhan dengan berkat guru yang bertaqwa kita supaya dimudahkan beribadah, dst.
Berdoa bertawasul adalah meminta menggunakan perantaraan yang memiliki kelebihan dibandingkan kita. Misalnya dokter, jelas dia ada ilmu tentang sakit dibandingkan kita. Lalu tawasul kepada wali Allah, jelas mereka itu lebih dekat kepada Allah dan lebih makbul doanya. Tawassul ibaratnya surat rekomendasi.
Tawasul adalah perkara syariat, bukan akidah. Syariat ini akan jadi sesat atau syirik jika akidahnya ( iktikadnya, atau keyakinannya ) salah.
Misalnya : kita minta tolong pada Dokter, kalau kita saat itu berkeyakinan bahwa dokter yang dapat menyembuhkan, maka sudah jatuh SYIRIK. Dokter hanya sebagai perantaraan yang Tuhan berikan untuk kesembuhan sakit kita. Iktikad kita mestinya tetap, bahwa yang punya Kuasa Menyembuhkan adalah ALLAH.
Begitu juga kiasan pada hal2 tawasul yang lain baik lahiriah maupun maknawiyah.
Sebetulnya seluruh hidup kita tidak terlepas dari Tawasul, kita ingin kenyang maka kita tawassul dengan nasi, namun bukan nasi yang mengeyangkan melainkan Allah yang memberi kenyang, dst..
Boleh dikiaskan pada hal2 lain...
tawasul adalah amalan sunat
Dalil berdoa dengan tawasul dapat dibaca di http://kawansejati.ee.itb.ac.id/dalil-berdoa-tawasul , dikutip dari buku "40 Masalah Agama"
Mengenai ulama yang menyatakan bahwa tawasul itu haram, umumnya adalah dari kelompok Wahabi / pengikut Ibnu Taymiah, dan juga dari orang-orang yang tidak mengerti tentang perkara ghaib.
Amalan tawasul umum dilakukan oleh para sahabat, para salafus soleh, dan juga oleh para ulama Ahlusunnah Wal Jamaah (Sunni).
request link update
artikelnya menarik, btw saya pengen tau http://localhost/work/ks/web/html/22-angkara-yahudi yg isinya tentang Angkara Yahudi.
terimakasih pak admin.
jazakumullah khairan katsira...
angkara yahudi
Berbeza dengan bangsa Yahudi. Di samping mereka itu bangsa yang tertua di dunia dan mempunyai banyak ilmu dan pengalaman, mereka juga merasakan mereka itu bangsa yang terpilih. Kebanyakan para nabi dan rasul adalah dari kalangan bangsa mereka.
Oleh itu, apabila Rasulullah s.a.w. diutus dari kalangan bangsa Arab, bangsa Yahudi sangat cemburu dan iri hati. Mereka takut dengan kekuatan umat Islam.
Justeru itu, mereka mengkaji apakah rahsia dan punca umat Islam jadi kuat. Mereka mencari apa formula yang digunakan oleh Rasulullah untuk mendidik bangsa Arab yang sebegitu jahil dan lemah hingga boleh menjadi satu bangsa yang begitu gigih dan hebat. Mereka dapati bahawa Rasulullah telah mendidik bangsa Arab itu dengan ketauhidan. Mereka dikenalkan kepada Allah dan kepada Akhirat. Hati-hati mereka di bersihkan daripada dunia dan dari segala sifat-sifat yang keji hingga bangsa Arab yang dipimpin dan dididik oleh Rasulullah itu menjadi bangsa yang sangat cinta dan takut dengan Tuhan, sangat cinta akhirat dan sangat berkasih sayang di antara satu sama lain.
Orang-orang Yahudi juga mendapati bahawa kekuatan umat Islam ketika itu bertolak daripada empat perkara seperti berikut:
Fahaman Wahabi banyak membawa isu seperti ini. Fahaman Wahabi sangat merosakkan ketaqwaan umat Islam. Fahaman Wahabi sangat menguntungkan musuh Islam. Memang fahaman Wahabi itu dicetuskan oleh Yahudi dan musuh-musuh Islam. Disamping Wahabi, inilah juga kerja para-para ulama yang dididik dan mendapat ijazah dan Ph.d ilmu Islam dari pusat-pusat pengajian di Barat dan Amerika yang guru-guru mereka sendiri tidak Islam.
Justeru itu, ibadah dan amalan umat Islam kini hanya tinggal yang lahir sahaja. Tidak ada rohnya. Solat tidak ada roh. Puasa tidak ada roh. Haji tidak ada roh. Baca Quran tidak ada roh. Semua amalan-amalan tersebut terputus dari Tuhan. Ia tidak mendatangkan apa-apa kebaikan dan tidak dapat membina keinsanan umat Islam.
Ibadah hanya untuk mengejar pahala dan fadhilat. Tuhan tidak ada dalam ibadah. Ibadah bukan lagi untuk mendapat rahmat, kasih sayang dan keampunan Tuhan. Tuhan dihilangkan dari ibadah umat Islam. Kesannya, hati-hati umat Islam dipenuhi dengan berbagai sifat mazmumah. Nafsu menjadi liar dan rakus.
Oleh kerana soal roh dikebelakangkan, maka agama Islam hanya tinggal akal. Segala hal dalam agama Islam hendak diselesaikan dan cuba difahamkan dengan akal. Segala masalah umat Islam dirujuk kepada akal. Umat Islam tidak lagi merujuk kepada Tuhan dan tidak kembali lagi
kepada Tuhan. Dalam ibadah dan kehidupan seharian, Tuhan ditinggal dan dilupakan. Hukum-hakam, perundangan, syariat, peraturan dan sistem yang Tuhan aturkan untuk manusia ditolak tepi. Semua itu diganti dengan sistem dan peraturan yang dicipta oleh akal manusia baik dalam bidang ekonomi, kewangan, pendidikan, perundangan dan sebagainya.
22.2 Perpaduan
Untuk memusnahkan kekuatan ini, bangsa Yahudi melahirkan berbagai ideologi dan isme-isme. Oleh itu, di kalangan sesama Islam, ada orang Islam yang berfahaman sosialis, nasionalis, kapitalis, demokrasi, bahkan ada orang Islam yang berfahaman komunis.Dengan fahaman yang berbeza-beza ini, maka umat Islam berpecah kepada berbagai-bagai puak, kumpulan dan parti mengikut fahaman mereka masing-masing. Fahaman-fahaman ini lebih kuat mencengkam individu-individu tersebut dari agama Islam itu sendiri sehingga agama Islam yang mereka sama-sama anuti jadi kecil dan lemah dan tidak mampu untuk menyatupadukan mereka. Umat Islam lebih berideologi daripada beragama. Ideologi mereka mengatasi agama mereka.
Dalam sistem demokrasi pula, diwujudkan sistem politik kepartian. Maka umat Islam berpecah lagi ke dalam berbagai-bagai parti mengikut fahaman parti mereka masing-masing. Atas landasan demokrasi, mereka merebut kuasa pemerintahan. Mereka terus berpecah kerana tidak sehaluan dan demi untuk menjaga kepentingan parti masing-masing. Ada parti yang bersifat nasionalis, sosialis, liberalis, buruh dan sebagainya. Orang Islam yang ada semangat untuk memperjuangkan Islam juga turut terpedaya dan terlibat dalam sistem demokrasi dan politik kepartian anjuran Yahudi ini yang bertujuan untuk melemah, memecah dan memusnahkan perpaduan umat Islam dengan membentuk parti demokrasi Islam.
22.3 Taat kepada Rasulullah s.a.w.
Di zaman ini, kerana Rasulullah sudah tidak ada lagi bersama kita, bolehlah kita samakan ketaatan ini dengan ketaatan kepada guru, terutama guru mursyid laitu guru yang mengajar, mendidik, membimbing dan memimpin kita. Dalam Islam, perlu ada guru mursyid yang memimpin. Guru dan pemimpin perlu untuk mengikat murid-murid. Islam pula mewajibkan murid taat kepada guru.Yahudi sangat berusaha memusnahkan hubungan murid dengan guru ini. Mereka cuba putuskan. Apa yang diistilahkan sebagai ketaatan oleh Islam, mereka namakan taksub atau taksub membuta tuli. Ketaatan yang dituntut oleh Islam dengan tujuan supaya hubungan antara murid dan guru menjadi kuat dan mudah untuk murid dididik dan dipimpin, diselewengkan dan dikatakan taksub yang bahaya kerana guru mungkin menyalahgunakan murid untuk tujuan peribadi dan duniawi. Mereka sangka guru mursyid itu macam mereka yang tergila-gilakan dunia ini. Mereka cuba cacatkan akhlak dan peribadi guru. Mereka guna lidah ulama-ulama yang berkepentingan dan yang gila dunia untuk tujuan ini. Ulama-ulama inilah yang membuat bising di akhbar dan media massa.
22.4 Tawassul
Tawassul adalah wasilah. Rasulullah S.A.W adalah wasilah bagi semua orang soleh dan orang mukmin. Tawassul adalah kelebihan yang Allah kurniakan kepada umat Islam. Orang awam boleh berdoa dengan perantaraan dan berkat Rasul dan orang-orang yang soleh dan bertaqwa. Doa seperti ini cepat makbul. Ia satu dari kekuatan umat Islam. Yahudi berusaha menyesatkan tawassul ini. Dikatakan tawassul itu syirik kerana meminta kepada makhluk dan tidak meminta terus kepada Allah. Ini supaya umat Islam takut dengan tawassul padahal ia adalah sumber kekuatan umat Islam. Mereka sorokkan hakikat bahawa tawassul itu tetap meminta dari Tuhan, hanya diperkuatkan permintaan itu dengan berkat orang-orang soleh dan bertaqwa yang mereka itu sangat hampir dengan Tuhan.Sangat licik orang Yahudi. Mereka tidak berusaha ke arah semua ini secara terus-menerus atau terang-terangan. Secara terus-menerus dan terang-terangan tidak akan mendatangkan apa-apa kesan kerana umat Islam akan curiga dan berwaspada terhadap angkara Yahudi ini. Mereka lakukannya secara halus. Mereka gunakan orang-orang Islam sendiri yang mereka pengaruhi untuk membuat kerja-kerja ini terutama yang mempunyai ilmu dan kuasa. Bak kata pepatah Melayu, "hendak tebang pokok kayu, kenalah minta tolong pada kayu." Walaupun mata kapak itu besi tetapi hulunya kayu. Hendak musnahkan umat Islam, mesti gunakan orang Islam.
Betapa kini ramai umat Islam, khususnya di kalangan ulama, yang mendapat ilmu mereka dari tok-tok guru Yahudi dan Nasrani terutama di beberapa universiti di Amerika dan Eropah. Tok-tok guru Yahudi dan Nasrani ini hafal Quran dan puluhan ribu hadith, tetapi tidak beriman dan tidak Islam. Mereka siram ulama-ulama ini dengan ilmu Islam yang tidak ada roh, yang menyeleweng, yang sudah tercemar, yang mustakmal dan mutannajis. Mudah sahaja kaum Yahudi melakukan perkara ini kerana para ulama yang belajar dengan mereka bukan ikhlas belajar kerana Allah. Mereka hanya mahukan ijazah. Mereka belajar ilmu agama kerana hendak buru dunia. Mereka mahu jawatan dan pangkat. Dunia lebih mereka cintai dari Islam dan Tuhan. Mereka ini cinta dunia dan takut mati. Kalau tidak masakan mereka mahu belajar Islam dengan orang kafir. Bukan sahaja ilmunya tidak berkat, malahan ia digunakan pula untuk merosak dan melemahkan Islam.
Kita mesti kembali kepada keempat-empat perkara yang menjadi tunggak kekuatan umat Islam ini. Kita mesti kembali kepada Taqwa. Kita mesti kembali Bersatu dan Berpadu. Kita mesti kembali taat kepada Rasulullah SAW dan guru-guru yang mereka adalah warisatul Anbiya {pewaris Nabi}. Kita mesti kembali kepada tawassul.
Kita mesti tentang habis-habisan segala usaha Yahudi untuk memisahkan umat Islam dari sumber-sumber kekuatan ini. Kita sudah tahu rahsia mereka. Kita sudah tahu tipu helah mereka. Kita sudah kenal siapa dalang dan tali barut mereka.
Yahudi takut Islam kuat. Yahudi takut Islam gagah. Kita sudah tahu perkara-perkara yang kita perlu untuk membuatkan kita kuat dan gagah.
tawasul
perbuatan yang mulia, ialah jika kita mampu mendokan orang lain bukan 'minta' didoakan.